Buku frase
Bahasa positif, bahasa negatif
© Schlierner - Fotolia | termin
Bahasa positif, bahasa negatif
Kebanyakan orang bisa optimis atau pesimis.
Tapi ini juga bisa diterapkan pada bahasa!
Para ilmuwan berulang kali menganalisis kosakata bahasa.
Karena itu mereka sering menemukan hasil yang mengejutkan.
Dalam bahasa Inggris, misalnya, ada lebih banyak kata-kata negatif daripada kata-kata positif.
Ada hampir dua kali lipat jumlah kata untuk emosi negatif.
Dalam masyarakat Barat, kosakata mempengaruhi penuturnya.
Orang-orang di sana cukup sering mengeluh.
Mereka juga mengkritik banyak hal.
Oleh karena itu, mereka menggunakan bahasa sekaligus dengan nada negatif.
Tapi kata-kata negatif juga menarik untuk alasan lain.
Mereka mengandung lebih banyak informasi dari kata-kata positif.
Penyebabnya bisa berasal dari evolusi kita.
Merupakan hal yang penting bagi semua makhluk hidup untuk mampu mengenali bahaya.
Mereka harus bereaksi cepat terhadap risiko.
Selain itu, mereka ingin memperingatkan orang lain dari bahaya.
Oleh karena itu penting untuk dapat menyampaikan informasi dengan sangat cepat.
Sebisa mungkin harus disampaikan dengan sesedikit kata mungkin.
Di luar itu, bahasa negatif tidak memiliki manfaat yang nyata.
Mudah bagi siapa saja untuk membayangkannya.
Orang-orang yang hanya berbicara negatif pasti tidak terlalu populer.
Selain itu, bahasa negatif mempengaruhi emosi kita.
Bahasa positif, di sisi lain, dapat memiliki efek positif.
Orang-orang yang selalu positif lebih sukses dalam karir mereka.
Jadi kita harus menggunakan bahasa kita lebih hati-hati.
Karena kita memilih kosa kata yang kita gunakan.
Dan melalui bahasa kita kita menciptakan realita kita.
Jadi: Bicaralah secara positif!